Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA) merupakan program studi yang menitik beratkan penyiapan sumberdaya manusia bidang SDA yang handal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan SDA secara terpadu dan mampu mendukung pembangunan dalam bidang SDA yang berkelanjutan. SDM ini tentunya tidak hanya terampil dalam kegiatan perencanaan dan perancangan dasar bidang SDA tetapi juga dilengkapi tentang pengetahuan terapan disertai teknologi informasi, manajemen, kebijakan dan hukum yang berlaku sehingga dapat membantu tugas pemerintah dan swasta untuk lebih profesional dalam pengelolaan SDA. Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA) dapat menjadi penghela (driving force) pengembangan ilmu dan teknologi bidang SDA serta memenuhi kebutuhan sarjana dan kepakaran dalam bidang ini.
Pengembangan Prodi SDA sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan (RENIP ITB) SK MWA No. 015/SK/K01-MWA/2007 yang mengemukakan bahwa obyektif pengembangan ITB antara lain berperan dalam pengeolahan dan rekayasa kekayaan alam maupun budaya bangsa Indonesia, dengan sasaran objektif sbb: makanan, tempat tinggal, agriculture, medical and healthcare technology, farmasi, energy resource and industry, water and sanitation, manufacture industri, waste and emision, transportation, defence industry, intelligent environment. Selain itu, domisili prodi ini di Jatinangor sejalan dengan program Kampus ITB masa depanyang merupakan peluang diperolehnya ITB diluar kawasan Jalan Ganesha 10 Bandung / off “G” campus harus dipandang sebagai bagian dari ITB Multi Kampus, yang merupakan peluang sekaligus kepercayaan yang diberikan oleh stake holder kepada ITB.
Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA) didasarkan pada tingkat penanganan permasalahan keairan yang semakin lama semakin dirasakan penting. Isu-su strategis yang terkait dengan permasalahan nasional dalam bidang keairan antara lain adalah: ketahanan pangan, permasalahan banjir, sea water level (rob), kekeringan, degradasi lingkungan sungai dan danau, perubahan iklim, penurunan muka air tanah dan intrusi air laut, lahan kritis, dan pemanfaatan energi terbarukan. Selain isu strategis, dapat pula dikemukakan isu-isu yang terkait dengan pengelolaan SDA yang berupa partisipasi masyarakat, koordinasi perencanaan dan pembangunan, sifat multidisiplin-antar sektor, peran otonomi daerah, pengelolaan wilayah administrasi dan daerah aliran sungai.
Dengan memperhatikan isu strategis maupun pengelolaan SDA nasional, maka kegiatan yang ada dalam bidang ini dapat dikelompokkan menjadi kelompok kegiatan berikut:
1. Pengelolaan Irigasi Teknis dan Rawa,
2. Pengelolaan Tata Ruang Air di Daerah Dataran Banjir dan Daerah Pantai,
3. Pengelolaan Kekeringan dan Pengendalian Banjir,
4. Penyediaan dan alokasi air baku,
5. Pengendalian erosi lahan dan sedimentasi,
6. Pengembangan pemanfaatan tenaga air
7. Pengelolaan Sungai dan danau
Aspek-aspek penanganan dalam permasalahan kelompok kegiatan di atas secara umum, dalam bidang SDA, dapat di kelompokkan menjadi tahapan-tahapan: perencanaan dan perancangan infrastruktur SDA, survei investigasi, detail desain atau perancangan, land acquisition, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi.